Image: corbis.com
LINTASCERITA.COM - Meski saat ini teknik robotika sedang naik daun, namun masih ada mahasiswa yang tertarik mendalami teknologi satelit. Mereka bahkan membentuk komunitas sebagai wadah pengembangan teknologi tersebut.
Komunitas ini diinisiasi oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Awalnya, komunitas ini merupakan kumpulan lima perguruan tinggi yang mengerjakan proyek nano satelit Indonesia Inter University Satelit (IINUSAT I) dua tahun lalu.
Kelima kampus tersebut yakni ITS, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Politeknik Negeri Surabaya (PENS), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menggandeng Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bergabung ke dalam komunitas satelit.
Para anggota komunitas satelit ini nantinya akan melakukan berbagai hal terkait pengembangan satelit di Indonesia. Mereka bahkan sedang menggarap proyek IINUSAT II yang akan diluncurkan pada 2015 mendatang.
Pada proyek IINUSAT I, kelima perguruan tinggi memiliki tugas masing-masing. ITS bertanggung jawab menyelesaikan ground station atau stasiun bumi satelit. UI merampungkan bagian communication payload satelit, ITB menangani Power System, UGM menggarap On board Data Handling (OBDH), dan PENS ITS mengerjakan Attitude determination Control System (ADCS).
Pembina komunitas satelit ITS, Gamantyo Hendrantoro menjelaskan, komunitas satelit ini telah memiliki divisi yang merupakan jurusan di ITS, yakni Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Geomatika, Teknik Fisika, dan Fisika. "Untuk membentuk satu satelit yang utuh, diperlukan penyatuan segmen-segmen ilmu pengetahuan tentang satelit dari banyak jurusan," kata Gamantyo seperti dikutip dari situs ITS, Sabtu (11/6/2011).
Sekretaris LPPM ITS ini menjelaskan, ITS siap menyalurkan dukungan dana dalam penelitian satelit. Gamantyo berharap, nantinya komunitas satelit dapat melaksanakan berbagai kegiatan bermanfaat dalam dunia kesatelitan. Termasuk, menyelenggarakan konferensi nasional yang membahas teknologi satelit untuk mahasiswa.
Ketua Komunitas Satelit ITS, Ondi Tarnama Simamora memaparkan, komunitas satelit ITS merupakan wadah regenerasi yang berorientasi pada pengembangan teknologi satelit Indonesia di masa depan. "Setelah peluncuran INUSAT II pada 2015 nanti akan ada kompetisi satelit tingkat mahasiswa. Kompetisi itu adalah tanggung jawab kita," imbuhnya.
Siapa saja dapat bergabung ke dalam komunitas ini. Bekalnya hanya satu, kemauan keras untuk mempelajari dan mendalami ilmu tentang satelit. Informasi lengkap mengenai komunitas satelit bisa didapatkan melalui akun facebook Komunitas Satelit ITS.(rfa)
Komunitas ini diinisiasi oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Awalnya, komunitas ini merupakan kumpulan lima perguruan tinggi yang mengerjakan proyek nano satelit Indonesia Inter University Satelit (IINUSAT I) dua tahun lalu.
Kelima kampus tersebut yakni ITS, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Politeknik Negeri Surabaya (PENS), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menggandeng Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bergabung ke dalam komunitas satelit.
Para anggota komunitas satelit ini nantinya akan melakukan berbagai hal terkait pengembangan satelit di Indonesia. Mereka bahkan sedang menggarap proyek IINUSAT II yang akan diluncurkan pada 2015 mendatang.
Pada proyek IINUSAT I, kelima perguruan tinggi memiliki tugas masing-masing. ITS bertanggung jawab menyelesaikan ground station atau stasiun bumi satelit. UI merampungkan bagian communication payload satelit, ITB menangani Power System, UGM menggarap On board Data Handling (OBDH), dan PENS ITS mengerjakan Attitude determination Control System (ADCS).
Pembina komunitas satelit ITS, Gamantyo Hendrantoro menjelaskan, komunitas satelit ini telah memiliki divisi yang merupakan jurusan di ITS, yakni Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Geomatika, Teknik Fisika, dan Fisika. "Untuk membentuk satu satelit yang utuh, diperlukan penyatuan segmen-segmen ilmu pengetahuan tentang satelit dari banyak jurusan," kata Gamantyo seperti dikutip dari situs ITS, Sabtu (11/6/2011).
Sekretaris LPPM ITS ini menjelaskan, ITS siap menyalurkan dukungan dana dalam penelitian satelit. Gamantyo berharap, nantinya komunitas satelit dapat melaksanakan berbagai kegiatan bermanfaat dalam dunia kesatelitan. Termasuk, menyelenggarakan konferensi nasional yang membahas teknologi satelit untuk mahasiswa.
Ketua Komunitas Satelit ITS, Ondi Tarnama Simamora memaparkan, komunitas satelit ITS merupakan wadah regenerasi yang berorientasi pada pengembangan teknologi satelit Indonesia di masa depan. "Setelah peluncuran INUSAT II pada 2015 nanti akan ada kompetisi satelit tingkat mahasiswa. Kompetisi itu adalah tanggung jawab kita," imbuhnya.
Siapa saja dapat bergabung ke dalam komunitas ini. Bekalnya hanya satu, kemauan keras untuk mempelajari dan mendalami ilmu tentang satelit. Informasi lengkap mengenai komunitas satelit bisa didapatkan melalui akun facebook Komunitas Satelit ITS.(rfa)
Visit Indah Rahma Dewi for Daily Updated Hairstyles Collection
