Garuda berkeras bahwa pemeriksaan medis dilakukan sesuai prosedur internasional. 
Lintascerita.com - Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar menegaskan tak ada pelecehan seksual dalam pemeriksaan calon pramugari di Korea Selatan--sebagaimana yang ramai diberitakan banyak media negeri itu beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, prosedur pemeriksaan kesehatan calon pramugari Garuda sudah memenuhi standart internasional.
"Itu (berita soal pelecehan seksual) nggak benar. Yang pasti medical check up ada standardnya dan kami mengikuti standardnya," katanya kepada VIVAnews, 31 Agustus 2011.
Emir kembali menegaskan bahwa manajemen Garuda Indonesia di Tanah Air sudah melakukan pengecekan langsung ke Korea Selatan. "Kami sudah cross check, kebetulan empat hari berikutnya media-media di Korea Selatan mereka meng-interview lagi pramugari-pramugari. Mereka menolak semua kabar itu. Nggak ada telanjang bulat." ujarnya.
Kasus ini ramai digunjingkan publik Korea, setelah dilansir pertama kali oleh kantor berita Yonhap, Rabu, 24 Agustus 2011. Dalam tes itu, tulis Yonhap, pramugari diminta melepas semua pakaian kecuali celana dalam dan diminta berbaring. Kemudian, dokter laki-laki asal Indonesia meraba payudara mereka dan bagian tubuh lain.
Garuda sendiri memang merekrut pramugari dari negara lain seperti dari Jepang dan Korea untuk melayani penumpang dari negara tersebut. Perekrutan di Korea Selatan berlangsung pada 27 Juli 2011, meliputi tes kesehatan yang dilakukan dua kali--pertama dilakukan di rumah sakit setempat, setelah itu diperiksa tim dari Jakarta.
Seorang calon pramugari yang diwawancara usai berita itu muncul mengatakan mereka yang menjalani pemeriksaan kesehatan tetap mengenakan bra dan pakaian khusus untuk pemeriksaan kesehatan. Dokter hanya memeriksa dada bagian atas. (kd)
• VIVAnews
Source URL: http://indahrahmadewi.blogspot.com/2011/09/dirut-garuda-soal-pelecehan-calon.html Dirut Garuda Indonesia, Emirsyah Satar (VIVAnews/Tri Saputro)
"Itu (berita soal pelecehan seksual) nggak benar. Yang pasti medical check up ada standardnya dan kami mengikuti standardnya," katanya kepada VIVAnews, 31 Agustus 2011.
Emir kembali menegaskan bahwa manajemen Garuda Indonesia di Tanah Air sudah melakukan pengecekan langsung ke Korea Selatan. "Kami sudah cross check, kebetulan empat hari berikutnya media-media di Korea Selatan mereka meng-interview lagi pramugari-pramugari. Mereka menolak semua kabar itu. Nggak ada telanjang bulat." ujarnya.
Kasus ini ramai digunjingkan publik Korea, setelah dilansir pertama kali oleh kantor berita Yonhap, Rabu, 24 Agustus 2011. Dalam tes itu, tulis Yonhap, pramugari diminta melepas semua pakaian kecuali celana dalam dan diminta berbaring. Kemudian, dokter laki-laki asal Indonesia meraba payudara mereka dan bagian tubuh lain.
Garuda sendiri memang merekrut pramugari dari negara lain seperti dari Jepang dan Korea untuk melayani penumpang dari negara tersebut. Perekrutan di Korea Selatan berlangsung pada 27 Juli 2011, meliputi tes kesehatan yang dilakukan dua kali--pertama dilakukan di rumah sakit setempat, setelah itu diperiksa tim dari Jakarta.
Seorang calon pramugari yang diwawancara usai berita itu muncul mengatakan mereka yang menjalani pemeriksaan kesehatan tetap mengenakan bra dan pakaian khusus untuk pemeriksaan kesehatan. Dokter hanya memeriksa dada bagian atas. (kd)
• VIVAnews
Visit Indah Rahma Dewi for Daily Updated Hairstyles Collection
