Di Sinilah Tokoh Kebangkitan Nasional Itu Dilahirkan

    Siswa SMP mengunjungi museum dr Soetomo di Nganjuk. (Dok: Sun TV)
    Siswa SMP mengunjungi museum dr Soetomo di Nganjuk. (Dok: Sun TV)
    NGANJUK- Momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada 20 Mei ini diperingati sejumlah pelajar dengan berkunjung ke monumen dan museum dr Sutomo di Nganjuk, Jawa Timur.

    Tepat di atas tanah tempat Sutomo dilahirkan di Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, pelajar dapat melihat secara langsung berbagai macam peninggalan pria yang namanya kini diabadikan sebagai rumah sakit di Surabaya itu.

    Karena minimnya perhatian dari pemerintah setempat, kondisi peninggalan pria kelahiran 30 juli 1888 itu kian memprihatinkan.

    Konon, ari-ari Sutomo ditanam tepat di bawah patung yang berwarna kuning keemasan yang terletak di halaman monumen.

    Sejak lahir hingga usianya 7 tahun, Sutomo tinggal di tempat tersebut bersama kakek dan neneknya. Sebab Raden Suwaji, ayah Sutomo, bertugas menjadi Wedono di daerah Maospati, Madiun.

    Saat usianya 8 tahun, Sutomo kecil masuk ke sebuah sekolah dasar di daerah Bangil, Pasuruan. Hingga usianya 15 tahun, Sutomo masuk ke sekolah kedokteran di Stovia.

    Saat bersekolah inilah, Sutomo mendapat pengaruh dari dr Wahidin Sudiro Husodo dan dr Douwes Deker hingga aktif dalam pergerakan nasional.

    Pada 20 Mei 1908, mereka mendirikan organisasi Budi Utomo yang kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

    Semangat Sutomo dalam merebut kemerdekaan melalui pergerakan yang dipimpinnya inilah yang kemudian menarik perhatian generasi muda untuk mempelajari, mengenal, dan mengunjungi monumen yang dibangun di atas tanah kelahirannya.

    Berdiri di area seluas 3 hektare ini, para pelajar mengaku sangat senang bisa merasakan secara langsung getar semangat perjuangan Sutomo.

    Yudha, salah seorang pelajar SMP, mengaku senang bisa melihat langsung berbagai benda peninggalan saat masih bekerja menjadi dokter ahli penyakit kulit di Surabaya.

    Ironisnya meski nama besar Sutomo turut serta mengangkat nama Kabupaten Nganjuk, namun minimnya perhatian dari pemerintah setempat membuat berbagai jenis peninggalan di monumen dan museum tampak kurang terawat.

    Seperti pendopo di belakang patung emas Sutomo yang sudah rusak, namun tak kunjung diperbaiki.

    Bahkan area monumen dan museum seluas 3 hektare yang seharusnya selalu dijaga kebersihan dan keindahannya, justru tampak kotor. Tempat ini juga menjadi tempat mengembala kambing oleh warga.

    Menurut Kustiono, juru rawat monumen, pihaknya hanya mendapat dana renovasi bila ada kerusakan setahun sekali.

    Kondisi ini tentu tidak memadai untuk tetap menjadikan monumen dan museum Sutomo sebagai tempat yang diminati generasi muda.

    (Mukhtar Bagus/SUN TV/ton)
    Source URL: http://indahrahmadewi.blogspot.com/2011/05/di-sinilah-tokoh-kebangkitan-nasional.html
    Visit Indah Rahma Dewi for Daily Updated Hairstyles Collection

Blog Archive