Sulit nya melihat fenomena langka ini juga di rasakan oleh Evi seorang warga ciparay bandung yang masih duduk di bangku SMA. Ia mengaku telah menyiapkan diri untuk melihat fenomena Hujan Meteor 2010 tersebut, “Sebenarnya tidak ada hujan, namun awannya tipis sehingga menghalangi pemandangan,” begitu kira-kira ungkap nya.

Hal yang sama juga di dapati oleh beberapa remaja
masjid daerah ciparay bandung yang ingin menlihat fenomena alam langka hujan meteor di bandung, mereka sengaja begadang dan bersiap mengabadikan hal itu namun tetap saja gagal. Seperti ungkap salah satu dari mereka, “Saya baca dari media massa komet itu terlihat malam ini, namun sayang banyak awan, mudah-mudahan saja malam nanti masih bisa dilihat.” Iya nih saya pun sudah dua hari ini berusaha keluar rumah dan menunggu terlihatnya meteor melintas di atas langit bandung, tapi nihil.
Di bandung memang sudah sangat padat dengan banyak nya bangunan yang mengeluarkan cahaya terang, ini adalah salah satu penghalang untuk mengabadikan kejadian langka tersebut, polusi cahaya yang berasal dari lampu di kota menghalangi pandangan mata.
Seperti yang kita ketahui bahwa fenomena langka yang tidak membahayakan terhadap penduduk bumi terjadi setiap 415 tahun dekat bumi sedang berada di puncak nya mulai tanggal 21 april 2010, dikatakan para ahli di indonesia dalam puncak terlihatnya debu dari bagian ekor Komet Thatcher yang masuk ke atmosfer bumi akan terlihat sampai 10 meteor yang dapat terlihat di langit malam bumi.
Yah mungkin belum takdirnya aja kali yah hujan meteor lyrids di tahun 2010 terlihat jelas di bandung, namun kalau tidak salah ada pemberitaan di salah satu daerah indonesia kalau tidak salah di sumedang berhasil mengabadikan fenomena hujan meteor tersebut namun saya belum mendapati video rekaman kejadian langka itu.